PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA KARYA SINEMATOGRAFI TERKAIT PEMBAJAKAN FILM PADA SITUS ONLINE

Abstract

Dengan koneksi internet, mudah untuk mengakses apa pun yang Anda cari. Internet memiliki efek positif dan efek negatif seperti pembajakan situs internet. Pembajakan melanggar hak pencipta, khususnya pencipta karya sinematografi. Pembajakan merugikan pencipta, karena karyanya disebarluaskan tanpa izin pencipta untuk mendapatkan keuntungan, dan juga membutuhkan biaya yang besar untuk membuat sebuah film. Subjek dari dokumen ini adalah perlindungan hukum pembuat film terhadap pembajakan web dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi pembuat film ketika pembajakan web terjadi. Metode penulisan hukum yang digunakan adalah penelitian hukum normatif melalui pendekatan hukum. Tujuan artikel ini adalah untuk memahami perlindungan hukum yang ditawarkan kepada pencipta karya sinematik dan bagaimana pencipta dapat dilindungi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketentuan tentang karya sinematografi dalam UU No. Pasal 28 UU Hak Cipta 2014, Pasal 9 tentang hak eksklusif apabila hak eksklusif yang diperoleh pencipta adalah hak ekonomi dan hak moral, Pasal 113, Pasal 2, 3 dan 4 tentang sanksi terhadap pembajakan. Dan juga diatur dalam UU No. Pasal 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 32, yang berlaku mengenai sanksi yang dijatuhkan oleh pencipta sehubungan dengan pencatatan dan penyebarluasan hasil pencatatan. Pemerintah juga telah mencoba memblokir domain pembajakan situs web dan membentuk gugus tugas untuk menangani pengaduan tentang pembajakan produk keuangan.